Kombinasi angka 69 memiliki bentuk yang saling berseberangan: bentuk 6 terbalik dari bentuk 9, bentuk 9 pun kebalikan dari bentuk 6. Ada yang bilang angka 69 merupakan keseimbangan Yin dan Yang — sebuah kepercayaan masyarakat Asia Timur — secara lambang Yin dan Yang memang mirip angka 69.
Apalah arti dari lambang sebuah angka. Namun beberapa kelompok masih menganggap angka adalah juga lambang dari sebuah makna: angka 666 lambang dari semua kejahatan, sedangkan angka 999 lambang dari semua kebaikan
Bagi loe yang sudah menikah, angka 69 pun memiliki makna harmonisasi, atau saling mengisi. Apa itu? You tell me… hihihi….
Pada minggu ini, ada sebuah kejadian yang berhubungan dengan angka 69. Kejadian yang diawali dengan “foreplay” yang mendebarkan, dilanjutkan dengan kesabaran melakukannya bersama-sama, berbarengan secara emosional saling memberi dan mendukung, kemudian diakhiri dengan “klimaks” yang sangat mengharukan….
Kejadian tersebut adalah proses rescue 33 orang pekerja dari dalam sebuah tambang di negara Chile yang telah terjebak selama 69 hari. Hah?! Selama itu?
Iya, 33 orang tersebut selama 69 hari tidak melihat matahari. Lebih dari itu: tidak pernah mandi, apalagi keramas. Gak seperti loe yang rutin keramas setiap minggu, apalgi kalo maljum — malam Jumat — hihihi…. Untuk buang air kecil dan besar, mereka pun harus lakukan di ruangan yang sama. Mereka terpenjara di kedalaman 700 meter secara vertikal di bawah permukaan bumi. Wuihh… sumur jetpump di rumah gue aja cuma 20 meter dalamnya….
Presiden Chile, Sebastian Pinera, pun turut menyambut satu per satu saat pekerja tambang tersebut dievakuasi. Proses yang memerlukan waktu 22 jam lebih ini sungguh mengharukan. Setiap orang bergiliran dijemput sebuah kapsul khusus yang pas cuma untuk satu orang. Istri dan anak-anak mereka — yang telah menunggu sangat sabar selama 69 hari — berdebar menunggu detik-detik saat kapsul mulai keluar ke permukaan. What a moment…!
Lalu apa seh hikmah di balik kejadian di tambang Chile ini?
Ketika sebuah musibah menimpa suatu kaum, maka mereka akan bersatu padu untuk membantu yang tertimpa musibah. Indonesia pernah mengalami hal seperti itu saat musibah Tsunami di Provinsi Aceh akhir tahun 2004. Semua warga Indonesia turut bersatu padu untuk membantu: ada yang berupa doa, sumbangan uang-sandang-pangan, atau juga sumbangan tenaga dan waktu. Provinsi Aceh — yang saat itu sedang bergejolak dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) — akhirnya menyadari bahwa semua warga Indonesia mencintai Provinsi Aceh sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). GAM pun tutup buku….
Sudah saatnya Indonesia merekatkan diri kembali ke sesama warga negaranya. Ini akan menjadi modal utama negara Indonesia untuk menjadi lebih baik dan setara dengan negara maju. Lupakan untuk menjadikan negara tetangga sebagai musuh bersama. Coba kita definisikan ulang apa itu “public enemy” sesungguhnya yang selalu menghambat negara Indonesia untuk maju:
1. Koruptor uang negara
2. Mafia Hukum
3. Mafia Pajak
4. Mafia Narkoba
5. Penebar teror bom berbalut agama
Gue yakin, jumlah total mereka tidak sampai 5% dari seluruh penduduk Indonesia. Tapi justru mereka yang langsung maupun tidak langsung menghambat hak-hak mendasar bagi 95% lainnya: fasilitas belajar dan perpustakaan sekolah berstandar Internasional, pusat kesehatan masyarakat tiap kecamatan yang lebih baik, listrik dan bahan bakar yang murah, sembilan bahan pokok yang terjangkau, serta infrastruktur jalan dan ruang hijau yang ramah.
Saat ini, infrastruktur jalan di Jakarta sudah pada posisi tidak seimbang. Tidak pada posisi 69 lagi… hihihi…. Wabil khusus saat turun hujan: banjir terjadi dimana-mana — walaupun pemerintah daerah Jakarta bilang “cuma genangan air”… jiiaahh… ngeles.com aja bisanya….
Efek banjirnya adalah macet yang bisa berjam-jam. Mobil hanya bisa berdiam. Penumpang pun sumpah serapah di dalam. Akan terasa kalo loe sekali-kali ambil jurusan Ciledug-Blok M. Naik bis Metromini bernomor punggung S-69….
Tarikk Maanng… 😛
HM Ihsan Kusasi
Sep 16, 2010
Kalo boleh nambahin Om :
6. Illegal logging
7. Money Laundry
8. Stop penambangan secara serampangan.
Jempol bwt P Ihsan
Jempol bwt presiden Chile
What a story…thx ya pak..
Indonesia ? Gak usah jauh2 Jakarta aja msh perang antar kampung n boro2 bs diselesaikan, bagaimana mau ngurus Indonesia ?
Piye iku pak ?
kasiiiih daaaah..hahaha..
Tq san… Gk nyangka deh..
Jempol bwt ngelesnya infrastuktur..lho..? *garuk kpala
Hahaha…kasian dech kita semua..ngak mau amar ma’ruf nahi mungkar..
summer of 69…
if 6 was 9
cocok pak, ibarat skor: Pinera dapet 9, SBY dapet 6
alhmdulillah gue dilhrkn th 69..
boleh juga tuh simbol 69 nya tpi gw lahirnya bukan 69
Liat tayangan di berita, salut nasionalisme negara itu. Optimis, Indonesia juga bisa seperti itu kedepannya..
69 kusuka itu
kereeeeennnn ooooom…….jalan terus…..
69… kecepatan maksimal ya pak.. soalnya kalo dah 69 harus balik arah… hehe
kereenn Oom…..note berikutnya 96 ya.??…..heheh….
Manteb oom, moga gak nunggu bencana dl spy bs 69 di neg ini 🙂
FYI. Pernah baca artikel di twitter Metro TV bahwa jubir Partai D******* mengatakan bahwa perbuatan Presiden Cili itu meniru sikap petinggi nomor satu negeri ini… Gw sampe tak bisa berkomentar bacanya, dan cuma bisa ketawa sinis. Tambah nelongso dgn keadaan bangsa kita tercinta ini… :o(
Weeiiiisss…. Mantabs san… Hehehe
duh 69…
jangan2 yg 5% itu pake strategi 69 jadi bisa kuat dan menggoyang yg 95%…. hmmmm….*mikir bingung
Sukses ya Mas Ihsan..tulisannya bagus banget.
bulan 6 & bulan 9 di tahun ’69…..insyaAllah cocok sampai akhir hayat…amiiiin
angka favoritku tuh…thx ihsan
Tulisannya bagus.
enak ngebacanya.
Sering2 aja posting ya Bang Ihsan..
Salam
salut buat presidennya 🙂
salut juga buat tulisannya, lucu tapi lumayan “berisi” 🙂
idenya keren. suka dengan tulisan mas bro ini. idenya sederhana. tapi dalam. tapi sayang sudah lama ga nulis kayaknya. ini tulisan 5 tahun yang lalu.